Psychedelic Pointer


Sabtu, 09 Agustus 2014

tugas kimia disekolah

KATA PENGANTAR

          Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka pembuatan Kliping Kimia Bertema Bahaya Zat Aditif Dalam Makanan. Pembuatan Kliping Kimia ini sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas kami di sekolah. Kami juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Kliping ini
         
Akhir kata kami mengharapkan saran, kritik serta arahan dari semua pihak demi kesempurnaan pembuatan Kliping Kimia Bertema Bahaya Zat Aditif  Dalam Makanan. Semoga Kliping ini bisa memberi manfaat bagi semua. Atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak kami ucapkan terima kasih.



Surabaya, Juni 2014
Penulis










DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………..              1
DAFTAR ISI …………………………………………              2
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………              3
1.1.  Latar Belakang ………………………………..               3
1.2    Tujuan ………………………………………..             3
BAB 2  ISI……………………………………………..           4-14
      2.1 PERUMUSAN MASALAH …………………                4
      2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN ………………            4-14
BAB 3 KESIMPULAN ……………………………...                15
PENUTUP……………………………………………               16
DAFTAR PUSAKA………………………………….               17








BAB 1. PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang
Makanan sehat tentu banyak. Namun sepertinya kita perlu memilih dengan jelih juga ,kita harus menentukan makanan mana yang aman untuk kita konsumsi. Misal saja tahu, ikan , sayur-sayuran, buah-buahan, saos, kerupuk, dsb. Makanan yang mulanya layak kita konsumsi menjadi tidak layak di konsumsi karena adanya penambahan zat-zat kimia berbahaya di dalamnya. Tentunya jarang penjual yang tahu takaran yang aman untuk penambahan zat-zat kimia didalam makanan tersebut.

1.2            Tujuan
Tujuan membuat Klipping :
1)    Akan mengulas tentang kandungan zat aditif pada makanan sehari-hari.
2)    Supaya mereka diluar sana yang belum tahu akan makanan yang mereka konsumsi saat sini sehat atau tidak.
3)    Menyadarkan para penjual agar tidak menambahkan zat-zat kimia berbahaya pada makanan yang akan mereka jual
4)    Agar masyarakat bisa membedakan makanan mana yang layak untuk dimakan
5)    Untuk menekankan kepada masyarakat betapa pentingnya menerapkan pola hidup sehat





BAB 2. ISI

2.1.        PERUMUSAN MASALAH
Di era modern saat ini, banyak makanan yang kita makan sehari-hari itu belum tentu aman. Makanan yang tidak aman untuk di makan disebabkan adanya kandungan zat aditif dalam makanan. Makanan yang sering di tambahkan zat aditif diantaranya adalah nasi,tahu,tempe,ikan,buah-buahan,sayur-sayuran,dsb.

2.2.        HASIL DAN PEMBAHASAN
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk membuat makanan lebih menarik. Zat aditif yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain. Berdasarkan bahannya, kita dapat membedakan zat aditif menjadi dua jenis, yaitu :
1.  Zat Aditif Alami
Zat aditif alami merupakan zat aditif yang bisa diperoleh dari alam, seperti daun salam, daun pandan, kunyit, jahe, gula aren, dan asam.

2.  Zat Aditif Sintetis ( Buatan )
Zat aditif sintetis merupakan zat yang dibuat dengan serangkaian proses kimia. Zat yang diperoleh dari proses kimia ini jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek yang negatif terhadap kesehatan tubuh. Beberapa bahan makanan yang termasuk ke dalam zat aditif sintetis di antaranya : formalin, Monosodium Glutamat (MSG), formalin, dan sakarin. Biasanya, zat aditif sintetis lebih berbahaya bagi kesehatan jika dibandingkan dengan zat aditif alami. Karena pada proses pembuatan zat aditif sintetis memerlukan serangkaian proses kimia yang terkadang mengalami proses kimia yang tidak sempurna sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap tubuh konsumen. Beberapa fungsi dari zat aditif yang ditambahkan pada makanan di antaranya:
a) Meningkatkan kandungan gizi pada makanan.
b) Menjaga kualitas dan tekstur makanan sehingga tetap terlihat segar.
c) Menjaga agar makanan dapat tahan lama.
d) Memberikan warna pada bahan makanan sehingga terlihat menarik.
e) Memberikan rasa sedap pada makanan.
f) Memberikan aroma yang khas pada makanan.

Berikut adalah zat-zat aditif yang sering ditambahkan pada makanan :
1.     Pengawet

No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Formalin
Buatan
Berbahaya
2
Garam Dapur
Alami
Ramah Lingkungan
3
Bawang Putih
Alami
Ramah Lingkungan
4
Boraks
Buatan
Berbahaya

 2.   Pewarna
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Kunyit
Alami
Ramah Lingkungan
2
Daun Suji
Alami
Ramah Lingkungan
3
Eritrosin
Buatan
Berbahaya
4
Tartazine
Buatan
Berbahaya



 3.   Pemanis
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Gula Aren
Alami
Ramah Lingkungan
2
Madu
Alami
Ramah Lingkungan
3
Sakarin
Buatan
Berbahaya
4
Aspartam
Buatan
Berbahaya

4.   Penyedap
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
MSG
Buatan
Berbahaya
2
Cengkeh
Alami
Ramah Lingkungan
3
Merica
Alami
Ramah Lingkungan
4
Lengkuas
Alami
Ramah Lingkungan

 5.   Antioksidan
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Lesithin
Alami
Ramah Lingkungan
2
Vitamin C
Alami
Ramah Lingkungan
3
BHA
Buatan
Berbahaya
4
BHT
Buatan
Berbahaya

 6.   Penambah Nutrisi
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Kalsium
Alami
Ramah Lingkungan
2
Vitamin D
Alami
Ramah Lingkungan
3
Vitamin B1
Alami
Ramah Lingkungan
4
Garam dapur
Alami
Ramah Lingkungan

7.   Penambah Aroma
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Etil Butirat
Buatan
Berbahaya
2
Amil Valerat
Buatan
Berbahaya
3
Vanili
Alami
Ramah Lingkungan
4
Daun Jeruk
Alami
Ramah Lingkungan

 8.   Pengatur Keasaman
No
Nama Bahan
Alami/Buatan
Ramah Lingkungan/Berbahaya
1
Asam Cuka
alami
Ramah Lingkungan
2
Jeruk Nipis
Alami
Ramah Lingkungan
3
Asam Laktat
Buatan
Berbahaya
4
Asam Sitrat
Buatan
Berbahaya

Contoh makanan sehari-hari yang mengandung zat aditif yang berbahaya
1.     Nasi

pengawet pemutih beras Bahaya dari Pemutih Beras                 unduhan.jpg
Klorin (pemutih)                                                                                  nasi (beras yang sudah dimasak)
Ada beberapa pemutih pangan yang lazim digunakan yaitu nitrogen dioksida (NO2), nitrosil khlorida (NOCl), khlorin dioksida (ClO2). Masing-masing mempunyai daya pengoksidasi yang tinggi, sehingga tidak bisa digunakan sebagai BTM (Bahan tambahan makanan) mamin (makanan minuman) berlemak, karena akan memicu ketengikan.
Khusus untuk khlorin sebenarnya merupakan salah satu unsur anorganik yang harus ada dalam tubuh sebanyak 0,15 persen dari berat, untuk membentuk jaringan tubuh, organ, dan sistem tubuh. Sementara itu khlorin (yang berfungsi sebagai pemutih) berupa gas, sehingga pada saat tepung diolah menjadi makanan, karena adanya pengaruh panas, maka gas akan hilang. Demikian pula khlorin yang kemungkinan ‘terjebak’ dalam beras adalah khlorin retensi. Artinya, bila beras dicuci, maka khlorin akan ikut dengan air pencuci, sehingga nasi yang dihasilkan, bebas khlorin.
Yang harus mendapat perhatian sebenarnya adalah, bagaimana sintesis khlorinnya, apakah khlorin disentesis dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan atau tidak. Bila ditengarai berbahaya, maka tidak boleh digunakan untuk BTM.


2.     Ikan

images (2).jpg          images (1).jpg 
          Ikan berformalin                                             formalin (pengawet mayat)
Dalam memasak ikan, sangat disarankan untuk memilih ikan yang benar - benar segar dan alami (tidak mengandung bahan kimia seperti formalin). Di samping rasanya yang lebih nikmat, kandungan proteinnya pun akan lebih sempurna. Namun, masih banyak orang yang belum bisa membedakan mana ikan segar dan mana yang sudah tidak segar alias busuk. Dan, banyak pula orang yang tak bisa membedakan antara ikan segar alami dan ikan segar berformalin.
Ciri - Ciri Ikan Segar :
• Warna kulit terang dan cerah
• Daging ikan terasa keras bila ditekan.
• Mata jernih, menonjol, dan cembung.
• Sisik ikan melekat kuat, mengkilap, dan masih banyak yang utuh.
• Insang berwarna merah.
• Sirip kuat
• Kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut.
• Tidak berbau busuk.

Ciri - Ciri Ikan Segar Berformalin :
• Tidak ‘rusak’ hingga 3 hari pada suhu kamar (20 – 25 Derajat Celcius).
• Warna insangnya merah tua, tidak cerah, dan suram.
• Tidak dihinggapi lalat. Ciri Ikan Asin atau Udang Kering Berformalin :
• Tidak ‘rusak’ hingga lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (20 – 25 Derajat  Celcius).
• Tidak dihinggapi lalat.
• Warnanya bersih cerah, tetapi tidak berbau khas ikan asin atau udang kering.

3.     Kerupuk


unduhan.jpg

Kabar yang beredar di internet menyebutkan kerupuk yang berbahaya akan menyala saat dibakar. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak perlu dibakar pun kerupuk berbahaya akan menyala. Bukan nyala api tentunya, tetapi nyala dari pendar warna atau fluoresensi. 
          "Warnanya ngejreng, berpendar atau berfluoresensi," kata Kepala BPOM Lucky S Slamet saat menjelaskan ciri-ciri kerupuk berbahaya, usai pencanangan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GN-WOMI) di Kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat.
           Menurut Lucky, kerupuk dengan ciri-ciri warna ngejreng menunjukkan bahwa kerupuk tersebut mengandung bahan pewarna berbahaya misalnya Rhodamin-B. Sebagian dari bahan tersebut merupakan karsinogen atau penyebab kanker sehingga tidak boleh digunakan sebagai bahan campuran dalam makanan apapun termasuk kerupuk. Kerupuk dengan bahan pewarna berbahaya banyak ditemukan dalam keseharian. Sulit dikontrol karena dibuat oleh industri kecil, dijual kiloan atau curah sehingga banyak yang tidak punya izin. Dan celakanya, biasanya justru kerupuk warna-warni seperti ini yang banyak digemari karena renyah dan rasanya gurih.
          Mengenai isu kerupuk yang digoreng dengan minyak mengandung plastik, Lucky mengatakan sejauh ini BPOM belum pernah menemukan. Ia meminta masyarakat bisa memilah antara informasi yang benar dengan informasi yang hanya meresahkan. Menurutnya, informasi soal kerupuk mengandung plastik termasuk yang meresahkan karena belum pernah ditemukan BPOM.
          "Kerupuk itu kalau dibakar, karena mengandung minyak, pasti akan menyala. Semua yang mengandung minyak kalau dibakar akan menyisakan bekas seolah-olah mengandung plastik. Dan kami telah menguji, hasilnya tidak ada (kandungan plastik)," kata Lucky.
            Sebagaimana diberitakan detikHealth sebelumnya, kerupuk mengandung 75 persen tapioka. Bahan tersebut jika dibakar akan menjadi karbon atau arang sehingga tampak gosong. Dan karena 18 persen minyak yang dipakai untuk menggoreng akan terserap, maka kerupuk akan menjadi seperti sumbu lampu minyak yang akan menyala jika dibakar.
           Kerupuk yang digoreng dengan minyak yang dicampur plastik sejauh ini memang belum ditemukan BPOM. Namun bila ada makanan yang terkontaminasi plastik, menurut dr Andhika Rachman, SpPD, FINASIM, ahli kanker dari RS Dharmais, masuk ke pencernaan susah diserap dan mengendap dalam tubuh. Pada tahap awal bisa menyebabkan iritasi, tapi lama-lama juga bisa memicu mutasi dan menyebabkan kanker.Dr Andhika menuturkan kanker yang diakibatkan makanan berplastik atau bahan-bahan berbahaya lain mungkin baru muncul 10 - 15 tahun setelah terpapar. Tapi yang lebih dikhawatirkan adalah keberadaan bahan berbahaya di dalam tubuh yang bisa mengganggu proses pencernaan.(dtc/ARS)







4.     Buah



Benarkah buah-buahan impor dilapisi lilin agar lebih awet? Amankah buah-buah itu untuk dikonsumsi?
          Memang ada sebagian buah impor yang dilapisi lilin. Ciri buah-buahan yang dilapisi lilin, selain harganya lebih mahal (karena lapisan lilin yang dipakai harganya mahal), kulit luarnya juga terlihat lebih mengilap. Lapisan ini tidak akan larut, meski buah telah dicuci dengan air mengalir.
         Lilin tidak bisa dicerna oleh enzim pencernaan dan langsung dibawa ke usus besar. Jika terkonsumsi berlebihan, dapat mengakibatkan diare. Lebih dikhawatirkan lagi bila yang digunakan bukan lilin berbahan alami, melainkan dari bahan petro yang tidak edible (tidak bisa dimakan) dan mengandung bahan karsinogen (pemicu kanker). Untuk amannya (meski akan mengurangi manfaat vitaminnya), sebaiknya kupas kulit buah sebelum dimakan.







5.     Mie instant

bahaya mie instan                  bahaya mie instan
       Mie instan, mungkin semua orang indonesia sudah tahu dengan salah satu jenis makanan cepat saji ini, dan saya rasa anda semua tahu bahwa mie instan merupakan makanan alternatif yang bisa mengenyangkan, mudah memasaknya, cepat matangnya, gampang mendapatkannya, rasanya yang lumayan enak (tersedia berbagai pilihan rasa) dan yang terpenting adalah murah harganya. saat ini di indonesia telah banyak produsen yang menyediakan Mie Instan, mulai dari yang sudah eksis sejak puluhan tahun yang lalu seperti PT.Indofood Sukses Makmur dengan produk andalannya Indomie, sampai PT Sayap Mas Utama yang baru beberapa tahun lalu baru meluncurkan produk Mie sedap nya tapi sekarang sudah bisa mengambil hati para penggemar mie instan.
       Tapi tahukah anda ternyata mie instan berbahaya bagi tubuh jika kita terlalu banyak mengkonsumsinya? berikut ini sedikit ulasan mengenai bahaya mie instan jika berlebihan memakannya.
          Dalam proses pembuatan, mie instan yang mempunyai bentuk sangat panjang dilipat, digoreng, dan dikeringkan dengan oven panas. nah dalam proses penggorengan ini mie akan mengandung lemak. mie instan memang bahan bakunya adalah tepung, tapi dalam proses pembuatannya juga ditambahkan dengan minyak sayur, garam, natrium polifosfat (pengemulsi, penstabil dan pengental), natrium karbonat dan kalium karbonat (keduanya pengatur keasaman), tartrazine (pewarna kuning).
Kadang natrium polifosfat dicampur guar gum. Bahan lain misalnya karamel, hidrolisat protein nabati, ribotide, zat besi dan asam malat yang fungsinya tidak jelas. Selain minyak sayur, ada pula food additive, yaitu bahan-bahan kimia yang ditambahkan ke dalam proses pengolahan makanan, dengan tujuan agar makanan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu.
Bumbu mie, misalnya garam, gula, cabe merah, bawang putih, bawang merah, saus tomat, kecap, vetsin (MSG) serta bahan cita rasa (rasa ayam, rasa udang, rasa sapi) juga banyak menggunakan additive. Belum lagi stirofoam dalam mie cangkir, yang dicurigai bisa menyebabkan kanker.















KESIMPULAN

Ø  Makanan yang kita konsumsi banyak mengandung bahan aditif antara lain : pemanis,pengawet,penyedap,pewarna,penyedab,antioksidan,penambah aroma,pengatur keasaman,pemutih,dll
Ø  Kita harus teliti dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi
Ø  Penggunaan  zat aditif memberikan pengeruh cukup besar terhadapa kesehatan. Antara lain menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit
Ø  Sebaiknya kita menggunakan zat aditif alami dalam makanan















PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam kliping ini. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena kurangnya luasnya pengetahuan kami tentang materi ini. Kami hanya membuat tugas dari sekolah kita yaitu SMP Negeri 10 Surabaya dan juga sekaligus memberi informasi kepada pembaca tentang makanan sehat. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dan kurang dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Kami juga berterima kasih kepada pembaca dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan kliping ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati pembaca. J








DAFTAR PUSAKA

·        Yuliarti,N. 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. CV Andi Offset. Yogyakarta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar