Judul : Ulang Tahun Vira Yang Ke 17
Tema : Keluarga
Urutan
Cerita :
·
Tanggal
16 Agustus 2014. Kakakku, Fahta pergi ke Bank Mandiri.
·
Kak
Fahta pergi kesana untuk mengambil uang.
·
Uang
yang diambil Kak Fahta digunakan untuk merayakan ulang tahunku yang ke 17.
·
Kak
Fahta mempersiapkan 3 kado untukku.
·
Semua
keluargaku berkumpul kecuali, Ayahku .
·
Ayahku
memberikanku hadiah sebuah motor.
Cerpen :
Hari
ini, tepatnya tanggal 16 Agustus 2014. Kakak Vira, Fahta pergi ke Bank Mandiri.
Kak Fahta pergi ke Bank Mandiri untuk mengambil uang yang dipergunakan untuk
merayakan ulang tahun Vira yang ke 17. Sebelumnya Kak Fahta sudah mempersiapkan
catering, kue ulang tahun, dan sebagainya.
“ Vira,
semuanya sudah siap nih.” kata Kak Fahta kepada Vira.
“ Oke Kak terima kasih banyak.” Jawab Vira.
Vira dan Kak Fahta tinggal bersama Ibunya, Ibu Sari.
Ayahnya bekerja sebagai kontraktor, karena tuntutan pekerjaannya itu, Ayah Vira
jarang berada di rumah.
“ Apakah Ayah datang ke ulang tahunku kali ini, Bu?” Tanya
Vira ke Ibunya.
“ Ibu tidak tahu, Nak, yang pasti Ayah sudah
menyiapkan hadiah untukmu.” Jawab Ibu sambil mengelus rambutku.
“ Tapi Bu, aku tidak membutuhkan
hadiah. Aku hanya ingin Ayah datang ke ulang tahunku, itu saja aku sudah
senang.” Jawab Vira dengan raut muka sedih
Setelah Vira
berbicara pada Ibunya, Ia langsung masuk ke kamarnya dan ia merasa sangat sedih
karena ia ingin sekali Ayahnya datang pada ulang tahun Vira kali ini. Sore pun tiba, semua teman-teman Vira sudah
datang ke rumahnya. Vira sedang menunggu seseorang, yaitu ayahnya, tetapi belum
datang juga. Sekarang tiba saatnya untuk tiup lilin dan pemotongan kue. Potongan
kue pertama Vira berika kepada Ibunya dan yang kedua Kak Fahta. Sebelumnya saat
tiup lilin Vira berharap agar Ayahnya datang.
“ Selamat ulang tahun Viraaaaaa
!!!!!!” Seru teman-teman Vira sambil mencoretkan krim kue ulang tahun ke muka
Vira.
Vira
terlihat sangat bahagia hari ini, namun rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran
Ayah Vira. Disaat semua teman-teman Vira makan Ibu Vira menghampiri Vira yang
sedang duduk.
“ Vira ayo makan, jangan duduk aja.”
Tanya Ibu Vira sambil menyodorkan makanan ke mulutnya.
“ Nanti saja Aku masih nunggu Ayah.”
Cetus Vira sambil memegang Handphone-nya.
Saat itu ibu
menyakinkan Vira kalau Ayahnya pasti datang, namun entah kapan. Keesokan
Harinya Kak Fahta baru memberikan 3 kado yang dijanjikannya karena Kak Fahta
lupa memberikannya kemarin.
“ Vira ini aku mau ngasih 3 kado spesial
buat kamu, tapi sebelumya aku minta maaf ya kemaren aku lupa, hehehehe.” Kata
Kak Fahta sambil nyengir-nyengir.
“ Pasti kemaren makan terus ya? Sampe
lupa, tapi makasih Kak Fahri. Aku sayang Kakakkkkkkk.” Teriak Vira pada Kak
Fahta.
“ Suaranyaaaaaa Viraa. Akuu cayang
kamu cugaaaaa Adekku palingg cantikss.” Jawab Kak Fahta
“ Hahahahahaha. Kakak Alayyy.” Jawab
Vita tertawa
Saat Vira
ingin membuka kado dari Kak Fahri tiba-tiba ada yang menelfon, namun Vira tak
tahu itu nomor siapa. Vira memutuskan untuk mengangkatnya.
“ Viraaaa tolong keluar rumah
sekarang. Kalau tidak kamu akan menyesal.” Kata penelpon tersebut.
“ I i i y a a .” Jawab Vira
terbata-bata
Saat Vira membuka pintu Ia sangat
kaget.
“ Ayyaaaaahhhhhhhhhhhhhhh..!!!!!!” Teriakku
kencang sambil berlari menuju Ayahnya.
“ Kejutaaannnn, ini Ayah bawa kado spesial
buat Vira.” Kata Ayah Vira sambil menunjukkan kado yang sangat besar.
Saat itu
juga Vira membuka kado dari Ayahnya. Ia kaget.
“ Wah motor, Ayahhhhhhhhh makasihhh.”
Kata Vira sambil memeluk Ayahnya.
Akhirnya lengkap sudah kebahagiaan
Vira. Ia merasa sangat senang sekali karena Ia bisa merasakan kasih sayang yang
utuh dari keluarganya J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar