Psychedelic Pointer


Minggu, 31 Agustus 2014

Contoh Cerpen

Judul    : Ulang Tahun Vira Yang Ke 17
Tema   : Keluarga

Urutan Cerita  :
·         Tanggal 16 Agustus 2014. Kakakku, Fahta pergi ke Bank Mandiri.
·         Kak Fahta pergi kesana untuk mengambil uang.
·         Uang yang diambil Kak Fahta digunakan untuk merayakan ulang tahunku yang ke 17.
·         Kak Fahta mempersiapkan 3 kado untukku.
·         Semua keluargaku berkumpul kecuali, Ayahku .
·         Ayahku memberikanku hadiah sebuah motor.

Cerpen                        :

                        Hari ini, tepatnya tanggal 16 Agustus 2014. Kakak Vira, Fahta pergi ke Bank Mandiri. Kak Fahta pergi ke Bank Mandiri untuk mengambil uang yang dipergunakan untuk merayakan ulang tahun Vira yang ke 17. Sebelumnya Kak Fahta sudah mempersiapkan catering, kue ulang tahun, dan sebagainya.
 “ Vira, semuanya sudah siap nih.” kata Kak Fahta kepada Vira.
“ Oke Kak terima kasih banyak.” Jawab Vira.
Vira dan Kak Fahta tinggal bersama Ibunya, Ibu Sari. Ayahnya bekerja sebagai kontraktor, karena tuntutan pekerjaannya itu, Ayah Vira jarang berada di rumah.
“ Apakah Ayah datang ke ulang tahunku kali ini, Bu?” Tanya Vira ke Ibunya.
“ Ibu tidak tahu, Nak, yang pasti Ayah sudah menyiapkan hadiah untukmu.” Jawab Ibu sambil mengelus rambutku.
            “ Tapi Bu, aku tidak membutuhkan hadiah. Aku hanya ingin Ayah datang ke ulang tahunku, itu saja aku sudah senang.” Jawab Vira dengan raut muka sedih
            Setelah Vira berbicara pada Ibunya, Ia langsung masuk ke kamarnya dan ia merasa sangat sedih karena ia ingin sekali Ayahnya datang pada ulang tahun Vira kali ini. Sore pun tiba, semua teman-teman Vira sudah datang ke rumahnya. Vira sedang menunggu seseorang, yaitu ayahnya, tetapi belum datang juga. Sekarang tiba saatnya untuk tiup lilin dan pemotongan kue. Potongan kue pertama Vira berika kepada Ibunya dan yang kedua Kak Fahta. Sebelumnya saat tiup lilin Vira berharap agar Ayahnya datang.
            “ Selamat ulang tahun Viraaaaaa !!!!!!” Seru teman-teman Vira sambil mencoretkan krim kue ulang tahun ke muka Vira.
            Vira terlihat sangat bahagia hari ini, namun rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran Ayah Vira. Disaat semua teman-teman Vira makan Ibu Vira menghampiri Vira yang sedang duduk.
            “ Vira ayo makan, jangan duduk aja.” Tanya Ibu Vira sambil menyodorkan makanan ke mulutnya.
            “ Nanti saja Aku masih nunggu Ayah.” Cetus Vira sambil memegang Handphone-nya.
            Saat itu ibu menyakinkan Vira kalau Ayahnya pasti datang, namun entah kapan. Keesokan Harinya Kak Fahta baru memberikan 3 kado yang dijanjikannya karena Kak Fahta lupa memberikannya kemarin.
            “ Vira ini aku mau ngasih 3 kado spesial buat kamu, tapi sebelumya aku minta maaf ya kemaren aku lupa, hehehehe.” Kata Kak Fahta sambil nyengir-nyengir.
            “ Pasti kemaren makan terus ya? Sampe lupa, tapi makasih Kak Fahri. Aku sayang Kakakkkkkkk.” Teriak Vira pada Kak Fahta.
            “ Suaranyaaaaaa Viraa. Akuu cayang kamu cugaaaaa Adekku palingg cantikss.” Jawab Kak Fahta
            “ Hahahahahaha. Kakak Alayyy.” Jawab Vita tertawa
            Saat Vira ingin membuka kado dari Kak Fahri tiba-tiba ada yang menelfon, namun Vira tak tahu itu nomor siapa. Vira memutuskan untuk mengangkatnya.
            “ Viraaaa tolong keluar rumah sekarang. Kalau tidak kamu akan menyesal.” Kata penelpon tersebut.
            “ I i i y a a .” Jawab Vira terbata-bata
            Saat Vira membuka pintu Ia sangat kaget.
            “ Ayyaaaaahhhhhhhhhhhhhhh..!!!!!!” Teriakku kencang sambil berlari menuju Ayahnya.
            “ Kejutaaannnn, ini Ayah bawa kado spesial buat Vira.” Kata Ayah Vira sambil menunjukkan kado yang sangat besar.
            Saat itu juga Vira membuka kado dari Ayahnya. Ia kaget.
            “ Wah motor, Ayahhhhhhhhh makasihhh.” Kata Vira sambil memeluk Ayahnya.

            Akhirnya lengkap sudah kebahagiaan Vira. Ia merasa sangat senang sekali karena Ia bisa merasakan kasih sayang yang utuh dari keluarganya J

Sabtu, 30 Agustus 2014

Fungsi-fungsi tombol kombinasi keyboard

Ctrl A :
Memblok keseluruhan.
Ctrl B :
Mengorganisir favorite.
Ctrl C :
Menambah alamat halaman web yang sedang dibuka ke favorites.
Ctrl E :
Menampilkan/menyembunyikan search.
Ctrl F :
Mencari halaman web.
Ctrl H :
Menampakan/menyembunyikan history.
Ctrl I :
Menampilkan/menyembunyikan faforites.
Ctrl O :
Menampilkan kotak dialog open.
Ctrl P :
Mencetak halaman web yang sedang dibuka.
Ctrl R :
Merefresh galaman web terbaru.
Ctrl V :
Mem paste isi clipboard.
Ctrl W :
Keluar dari amplikasi dan menutup jendela.
Ctrl X :
Memotong blok terpilih.
Ctrl Z :
Membatalkan perintah dan menutup jenjdela.
F1 :
Fasilitas help.
F3 :
Memunculkan/menghilangkan bar search explorer.
F4:
Daftar drop down dari kotak address.
F5 :
Merefres halaman web yang aktif.
F10 :
Mengarahkan fokus ke menu bar.
Shift F10 :
Membuka menu pintas, sama seperti mengklik kanan.
TUGAS BAHASA INDONESIA
MENGALISIS UNSUR INTRINSIK
DAN SINOPSIS

NOVEL YANG BERJUDUL

Ayat Ayat Cinta

========================================================================


Oleh :
Nabila Azzahra Tiara Diska
KELAS : VIII-B / NO. ABSEN : 29

SMP NEGERI 10 SURABAYA
KUPANG PANJAAN V/2
2014




Unsur-unsur Intrinsik Novel
·        Tema                    :
Perjuangan

·        Alur                       :
Alur maju, karena menceritakan tentang masa kedepannya

·        Amanat                 :
Semakin tinggi sesuatu yang telah kita capai (kesuksesan) semakin banyak pula rintangannya

·        Tokoh                   :

o   Tokoh Utama
1.      Fahri               : rajin, pintar, sabar, terencana, ikhlas, ulet, sholeh, penolong, menghargai waktu, sederhana, s=disiplin
2.      Nurul              : baik, sholeha, rajin, pintar, pemalu, emosi, tidak membeda-bedakan orang
3.      Maria              : ceria, suka bergurau, rajin, pintar, manis, tertutup, fisiknya lemah
4.      Aisha               : sabar, terencana, ikhlas, sabar, baik, orangnya lembut, sholeha, seba mewah
5.      Noura             : pintar, pendiam, tertutup, kejam, emosi, sulit ditebak

o   Tokoh Pembantu
Saiful, Rudi, Hamdi                           : baik, suka menolong, suka bercanda, pintar
 Tuan Boutros (ayah Maria)             : baik hati, ramah, suka menolong
 Madame Nahed (Ibu Maria            : suka menolong, ramah, baik
Syaikh Ustman ( Guru Besar Fahri) : sholeh, pintar baik hati, suka menolong, ramah, disiplin
Syaikh Ahmad (Dosen Fahri di Al-Azhar) : baik, ramah, tidak memandang orang dari segi apapun, pintar
Ustad Jalal (Paman Nurul) dan istinya : baik, suka menolong, ramah, tidak sombong
Eqbal dan Istinya (Paman dan bibi Aisah) : suka menolong, baik, ramah, tidak membanding-bandingkan orang
 Amru ( Pengacara)                           : rela berkorban, suka menolong, baik
Magdi (polis)                                     : suka menolong, tegas, displin, baik
(adik Maria)               : baik, suka menolong, ramah, rajin                      
Bahadur (ayah Noura) dan kakak Noura    : jahat, suka menyakiti orang, tidak tahu malu, suka berteriak-teriak
·        Latar / setting       :
Mesir, Universitas Al-azhar, flat, Masjid, Restoran, Metro, Penjara, Rumah sakit, Alexandria.

·        Gaya Bahasa         :
Resmi (Indonesia, Arab, Inggris, Jerman

·        Sudut Pandang      :
Aku sebagai orang pertama

Sinopsis “Ayat Ayat Cinta

Judul                    : Ayat Ayat Cinta
Penulis                  : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                : Penerbit Republika, Pesantren Basmala Indonesia
Tahun terbit          : 2008
Jumlah Halaman    : 420 halaman


Seorang laki-laki bernama fahri  sedang menempuh kuliahnya S.2 jurusan pascasarjana untuk meraih gelar masternya di Universitas Al-Azhar. Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal dari Indonesia, yaitu Saiful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Ketika akan melakukan perjalan ke Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima ujung utara kota Cairo untuk talaqqi di Syaikh Ustman, Maria memanggil Fahri dan ia titip untuk dibelikan 2 keping disket. Maria adalah puteri sulung Tuan Boutros. Maria juga tetangga satu flat Fahri, yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran bahkan ia juga hafal surat Al-Maidah dan surah Maryam.
Di dalam metro Fahri tidak mendapatkan tempat duduk. Ia berkenalan dengan seorang pemuda Mesir bernama Ashraf yang juga seorang Muslim. Mereka bercerita banyak hal. Beberapa menit kemudian ada tiga orang bule berkewerganegaraan Amerika (2 perempuan dan 1 laki-laki) naik ke dalam metro. Salah satu perempuan itu adalah seorang nenek yang kelihatannya sangat lelah dan membutuhkan tempat duduk. Akhirnya gadis bercadar bernama Aisha memberikan tempat duduknya kepada nenek tersebut.
Perdebatan mulai terjadi. Aisha hanya terdiam dan menangis mengetahui dirinya dirinya dihina banyak orang. Kemudian Fahri berusaha untuk meredakan perdebatan. Suatu ketika keluarga Pak Boutros mengajak Fahri dan teman-temannya untuk makan malam di tepi sungai Nil kebanggaan kota Mesir karena hadiah yang diberikan Fahri dan teman-temannya, Madame Nahed meminta Fahri untuk mengajak Maria berdansa karena Maria tidak mau di ajak berdansa. Fahri menolaknya dengan alasan Maria bukan mahramnya.
Fahri juga mempunyai tetangga Si Muka Dingin, Bahadur. Ia bersikap kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya Madame Syaima dan putri bungsunya Noura. Bahadur dan istrinya mempunyai tiga orang putri, Mona, Suzanna, dan Noura. Mona dan Suzanna berkulit hitam namun tidak halnya dengan Noura, dia berkulit putih dan berambut pirang.

Suatu malam Bahadur menyeret Noura ke jalanan dan punggungnya penuh dengan luka cambukan karena ia tidak mau menuruti apa kata Bahadur. Fahri meminta bantuan Maria. Malam itu Noura menginap di rumah keluarga Boutros. Besoknya Fahri membawa Noura untuk menginap di rumah Nurul. Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan Madame Syaima. Akhirnya benar, Noura bukanlah anak mereka. Noura yang malang itu akhirnya bisa berkumpul bersama orang-orang yang menyayanginya. Sekarang Fahri terfokus pada ujian yang sangat menentukan. Jika proposal tesisnya ditolak maka ia harus menunggu setengah tahun lagi untuk mengajukan proposal tesis baru.

Aisha mulai jatuh cinta pada Fahri. Ia meminta pamannya Eqbal yang juga teman Fahri saat I’tikaf di Masjid Halmeya Zaitun tahun lalu. untuk menjodohkannya dengan Fahri. Aisha telah mengenal Fahri dan Fahri juga telah mengenalnya. Eqbal banyak cerita tentang keluarganya. Fahri pun telah cerita banyak pada Eqbal. Tentang keluarganya yang miskin. Tentang bagaimana Fahri datang ke Mesir dengan menjual sawah warisan kakek. Harta satu-satunya yang dimiliki keluarga. Tentang awal-awal di Mesir yang penuh derita. Tak ada beasiswa. Tak ada pemasukan. Melalui bantuan Syaikh Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha.

            Kira-kira setengah jam sebelum adzan ashar berkumandang, Sarah Ali Faroughi, memberi tahu semuanya telah siap. Fahri minta tolong pada Eqbal agar bisa melihat wajah Aisha sebelum berangkat. Tepat saat adzan ashar berkumandang mereka sampai di masjid tempat akad nikah akan dilangsungkan. Sudah banyak teman-teman mahasiswa Indonesia dan mahasiswa Turki yang sampai di sana. Aisha dan dua bibinya langsung menuju lantai dua tempat jamaah wanita. Acara dilangsungkan di depan mihrab masjid. Syaikh Ustman, Syaikh Prof. Dr. Abdul Ghafur Ja’far, Bapak Atdikbud, Eqbal Hakan Erbakan, Akbar Ali dan beberapa syaikh Mesir yang diundang Syaikh Ustman duduk dengan khidmat tepat di depan mihrab menghadap ke arah jamaah dan hadirin yang memenuhi masjid. Rupanya saat shalat Jum’at tadi telah diumumkan akan ada acara akad nikah antara mahasiswa Indonesia dan muslimah Turki, sehingga orang Mesir yang ada di sekitar masjid penasaran dan masjidpun penuh. Fahri duduk di sebelah kanan Akbar Ali.

            Mendengar kabar pernikahan Fahri, Nurul menjadi sangat kecewa. Paman dan bibinya sempat datang ke rumah Fahri untuk memberitahu bahwa keponakannya sangat mencintai Fahri. Namun terlambat, Fahri akan segera menikah dengan Aisha. Malang benar nasib Nurul. Fahri dan Aisha memutuskan untuk berbulan madu di flat pinggir sungai Nil.

Sepulang dari bulan madunya, Fahri mendapat kejutan dari Maria dan Yousef. Maria dan adiknya itu datang ke rumah Fahri untuk memberikan sebuah kado pernikahan. Namun Maria tampak lebih kurus dan murung. Memang saat Fahri dan Aisha menikah, keluarga Boutros sedang pergi berlibur ke Hargada. Begitu mendengar Fahri telah menjadi milik wanita lain dan tidak lagi tinggal di flat, Maria sangat terpukul.

Kebahagiaan Fahri dan Aisha tidak bertahan lama, karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Fahri dibawa ke markas polisi Abbasca. Fahri diinterogasi dan dimaki dengan kata-kata kotor. Fahri dituduh memperkosa Noura hingga hamil hampir tiga bulan. Noura sakit hati saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha. Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungannya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa, karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari tuduhan-tuduhan yang di tujukan pada kliennya. Fahri pun harus mendekam di penjara selama beberapa minggu. Fahri juga merasa gelisah dan bingung karena terus memikirkan nasib istrinya di luar sana.

Satu-satunya saksi kunci yang kuat dan dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu, yaitu malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam di mana Fahri memperkosa dirinya. Maria sedang lemah tak berdaya. Hatinya teramat sakit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Itu membuatnya jatuh sakit. Jalan satu-satunya agar Maria bangun kata dokter adalah menyentuhnya dan mendengar suara Fahri. Aisha juga mendukungngnya karena jika Maria tidak bangun, Fahri akan di hukum gantung karena tidak mempunyai bukti yang kuat. Aisha juga mengatakan kalau ia tak mau kelak anaknya lahir tanpa Ayah. Atas desakan Aisha, Fahri pun yang semula tidak mau  menikahi Maria akhirnya mau. Pernikahan itu berlangsung di rumah sakit. Aisha berharap dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Aisha berharap agar harapannya menjadi kenyataan.    

            Beberapa menit kemudian akhirnya Maria dapat membuka matanya dan bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Pada saat menahan emosi dipersidangan Maria pingsan seketika dan langsung di bawa ke rumah sakit. Akhirnya Fahri pun terbebas dari tuduhan keji Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu. Takbir bergemuruh di ruang pengadilan itu dilantunkan oleh semua orang yang membela dan simpati kepada Fahri. Seketika Fahri sujud syukur kepada Allah Swt. Aisha memeluk Fahri dengan tangis bahagia tiada terkira. Paman Eqbal dan Bibi Sarah tidak mampu membendung airmatanya. Syaikh Ahmad dan Ummu Aiman juga sama. Satu persatu orang Indonesia yang ada di dalam ruangan itu memberi selamat kepada Fahri.

            Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya kepada Fahri. Fahri memaafkan Noura. Terungkaplah bahwa ayah dari bayi dalam kandungan Noura adalah Bahadur. Noura tidak mau mengaku kalau yang menghamilinya adalah Bahadur karena ia sangat benci kepada Bahadur. Akhirnya ia menjawab Fahri karena ia pikir Fahri akan menikahinya. Dengan kebaikan Fahri memaafkan Noura. Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak.


Maria bermimpi bahwa ia melihat surga. Ia tak diijinkan masuk dengan alasan ia tak mengikuti ajaran Nabi Muhammad Saw. Akhirnya Maria bangun dengan hati gelisah. Maria berkata bahwa ia ingin masuk surga. Maria ingin berwudhu karena ia masih mencium wangi surga, lalu Aisha dan Fahri membantu Maria untuk berwudhu. Setelah itu Maria mengatakan dua kalimat syahadat. Dan kemudian mata Maria tertutup rapat. Saat itu juga Fahri memeriksa nafas dan denyut nadi Maria.  Ternyata Maria telah meninggal dunia. Alangkah beruntungnya Maria menjadi mu’alaf sebelum ia meninggal dunia.

Minggu, 24 Agustus 2014

Rangkuman

Pengertian
       Menulis rangkuman merupakan upaya menyarikan sebuah teks / bacaan
       Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan
       Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok/intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang ringkas atau pendek. Juga harus perhatikan, bahwa suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Pengertian Buku Pengetahuan Populer
       Buku ilmu pengetahuan populer dapat juga disebut sebagai buku ilmiah populer.
       Ilmiah artinya, buku itu mengandung buku yang bermanfaat, masuk akal (logis), dan runtut (sistematis).
       Dikatakan populer karena disajikan dengan bahasa yang ringan dan komunikatif sehingga isinya mudah ditangkap dan dicerna oleh semua pembaca. Meskipun isinya cukup berbobot ilmiah, tetapi penyampaiannya menggunakan bahasa yang sederhana sehingga enak dibaca dan menarik bagi semua kalangan terutama remaja
       Dalam buku ilmu pengetahuan populer, biasanya akan dapat kamu temukan butir-butir pokok yang berharga.
Hal-hal yang perlu di perhatikan
       Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat rangkuman sebuah buku ilmu pengetahuan populer adalah sebagai berikut:
1.  Membaca buku hingga memahami secara lengkap.
2.            Hal-hal penting sebaiknya digaris bawahi.
3.  Menuliskan pokok-pokok intisari bacaan atau buku.
4.  Menuliskan pokok-pokok tersebut menjadi rangkaian  kalimat yang mudah dipahami.
5.  Memeriksa kembali hasil rangkuman dengan isi buku untuk memastikan apakah rangkuman sudah lengkap atau belum.
Manfaat
Adapun beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut :
       Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
       Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
       Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
       Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.
       Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya butuh intisari buku dalam waktu yang singkat.
Langkah-langkah menulis rangkuman
       Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai kamu dapat menangkap gagasan utama, kesan umum, sudut pandang, dan tema utama dari teks.
       Catatlah bagian-bagian yang kamu anggap penting.
       Tulislah informasi berdasarkan bagian-bagian yang kamu anggap penting tersebut.
       Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsung, bergaya orang ketiga (penceritaan). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa teks/buku yang diambil secara utuh, menyeluruh, lengkap, sekalipun dalam bentuk penuturan yang singkat.
       Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.
       Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengarang asli.
       Menyusun draf atau kerangka untuk membuat intisari bacaan.

       Susun draf menjadi bentuk rangkuman yang baik.
Peristiwa setelah pernyataan proklamasi

1.       Penyebaran berita

Berita proklamasi yang telah meluas di Jakarta segera disebar luaskan ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke seluruh wilayah Indonesia bahkan ke seluruh dunia. Berita itu dilakukan melalui sarana-sarana berikut.

a)      Kantor Berita “Domei”

Selain itu, pada tanggal 17 Agustus pagi teks proklamasi telah sampai ke tangan Waidan B. Panelewen. Ia adalah Kepala Bagian Radio dari kantor Domei. Ia menerima teks tersebut dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahruddin. Atas perintah Panelewen teks proklamasi kemudian dibacakan oleh F. Wuz. Walaupun sempat dihentikan oleh seorang Jepang, berita proklamasi tetap disiarkan setiap setengah jam sampai pukul 16.00 sampai siaran radio ini berhenti.

               Akibat dari penyiaran tersebut, stasiun radio ini ditutup oleh Jepang. Meskipun demikian, para pemuda tetap bertekad menyiarkan berita proklamasi ke seluruh penjuru dunia. Mereka menciptakan pemancar baru di Menteng 31 dengan kode panggilan DJK 1.

b)      Radio

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahruddin berhasil memasuli ruang siaran radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI). Tepat pukul 19.00 teks proklamasi berhasil disiarkan M.Yusuf Ronodipuro, Bactiar Lubis, dan Suprapta adalah tokoh-tokoh yang berperan besar dalam menyiarkan berita proklamasi tersebut.

c)       Kawat Telepon

Adam Malik yang waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamsi melalui telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor. Selanjutnya dikawatkan ke daerah-daerah.

d)      Surat Kabar (Pers)

Harian “Suara Asia” di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi. Para pemuda yang berjuang lewat pers, antara lain B.M. Diah, Sukarjo Wirya Pranoto, Iwa Kusuma Sumantri, Ki Hajar Dewantara, Otto Iskandardinata, GS.S.J. Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, Sutan Syahrir, Madikin Wonohito, Sumanang SH, Manai Sophian, dan Ali Hasyim.

e)      Anggota PPKI dari Daerah

Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan keluar pulau Jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI. Anggota tersebut antara lain: Teuku Muhammad Hasan (Sumatra), Sam Ratulangi (Sulawesi), Ketut Puja (Nusa Tenggara), dan AA Hamidhan (Kalimantan).
f)       Sarana Lain

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui pemasangan pamphlet, poster, dan coretan pada tembok-tembok dan gerbong-gerbong kereta api, misalnya dengan slogan “Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus!. Keampuhan cara itu terbukti dengan berdatangannya masyarakat ke Lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan.


2.       Sambutan rakyat

Negara Kestuan Republik Indonesia telah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1945 dan rakyat telah merdeka bebas dari pemerintahan asing, semua kekuasaan harus di tangan Negara dan bangsa Indonesia. Rakyat menyikapinya dengan tindakan yang cepat untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Semua perusahaan harus direbut dan dikuasai oleh rakyat Indonesia dari tangan Jepang.
Sementara itu rakyat juga menggerakkan masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih, pemakaian lencana merah putih, dan menggemakan pekik “Merdeka”. Tak lupa juga mengucapkan semboyan “Sekali merdeja tetap merdeka” atau “Merdeka atau mati”. Anak-anak sekolah membag-bagikan bendera di jalan-jalan raya kepada pengendara mobi , sepeda, becak dan sebagainya.
Pemuda Menteng 31 waktu itu menyusun berbagai organisasi sebagai lascar perjuangan. Diantaranya adlah Angkatan Pemuda Indonesia (API) untuk barisan pemudanya. Barisan Buruh Indonesia (BBI) untuk barisan buruhnya, serta Barisan Rakyat Indonesia (BARA) untuk kaum tani di desa-desa.

Proses terbentuknya NKRI

Sebagai sebuah Negara yang telah merdeka, Indonesia memerlukan pemerintahan yang berdaulat. Oleh karena itu, sejak tanggal 18 Agustus 1945, PPKI merintis pembentukan pemerintahan di Indonesia. Pada masa itu, PPKI menjadi satu-satunya lembaga yang dapat digunakan untuk tujuan membentuk pemerintahan negara  Indonesia.
1.       Pembentukan kelengkapan
Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemrdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang pertama di Pejambon (Jakarta) yang dihadiri 27 orang. Sidang tersebut menghasilkan 3 keputusan yaitu:
a.       Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
b.      Mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden
c.       Membentuk Komite Nasional Indonesia yang bertugas membantu presiden

2.       Penetapan susunan kementrian dan pembagian wilayah

Pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI melanjutkan sidang. Sidang tersebut menghasilkan 2 keputusan penting, yaitu:

1)      Menetapkan susunan kementrian yang terdiri dari 12 kementrian negara, yakni sebagai  berikut:

a.       Menteri Dalam Negeri                          : R.A.A. Wiranatakusumah
b.      Menteri Luar Negeri                              : Mr. Ahmad Subarjo
c.       Menteri Kehakiman                               : Prof. Mr. Dr. Supomo
d.      Menteri Keuangan                                 : Mr.A.A. Maramis
e.      Menteri Kemakmuran                          : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
f.        Menteri Kesehatan                                                : Dr. Buntaran Martoatmojo
g.       Menteri Pengajaran                              : Ki Hajar Dewantara
h.      Menteri Sosial                                          : Mr. Iwa Kusumasumantri
i.         Menteri Keamanan Rakyat                 : Supriyadi
j.        Menteri Penerangan                             : Mr. Amir Syarifudin
k.       Menteri Perhubungan                          : Abikusno Cokrosujoso
l.         Menteri Pekerjaan Umum                  : Abikusno Cokrosujoso

Ditambah 4 orang menteri negara yaitu:
a)      Wahid Hasyim
b)      Dr. M. Amir
c)       Mr. R.M. Sartono
d)      Otto Iskandardinata
Disamping itu, diangkat pula beberapa pejabat tinggi negara yaitu:
a)      Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Koesoemaatmadja
b)      Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarunamihardja
c)       Sekretaris Negara, Mr. A. G. Pringgodigdo
d)      Juru Bicara Negara, Soekarjo Wirjopranoto

2)      Menetapkan Pembagian Wilayah RI menjadi 8 provinsi, yaitu:

Provinsi
Gubernur
1.       Sumatra
Mr. Teuku Moh. Hasan
2.       Jawa Barat
Sutarjo Kartohadikusumo
3.       Jawa Tengah
R. Panji Soeroso
4.       Jawa Timur
R. A. Soerjo
5.       Sunda Kecil
Mr. I Gusti Ketut Pudja
6.       Maluku
Mr. J. Latuharhary
7.       Sulawesi
Dr. G.S.S.S.J Ratulangi
8.       Kalimantan
Ir. Pangeran Mohammad Noor


3.       Pembangunan KNI (Komite Nasional Indonesia)

Dalam sidang 18 Agustus 1945, PPKI menegaskan perlunya pembentukan suatu Komite Nasional sebelum MPR dan DPR terbentuk. Untuk itu, maka pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang di Gedung Kebaktian Rakyat Jawa, Jakarta.

Salah satu keputusan sidang itu adalah terbentuknya Komite Nasional Indonesia (KNI). Badan ini berfungsi untuk sebagai DPR sebelum pemilu diselenggarakan.

KNI terdiri atas Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang berkedudukan di Jakarta dan Komite Nasional Indonesia Daerah di tiap-tiap provinsi. Pembentukan KNIP secara resmi diumumkan oleh pemerintah pada tanggal 25 Agustus 1945.

KNIP yang beranggotakan 135 orang, secara resmi anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus sebagai berikut.

·         Ketua                    : Mr. Kasman Singodimejo
·         Wakil Ketua I      : Sutarjo Kartoharjo
·         Wakil Ketua II    : Johanes Latuharhary
·         Wakil Ketua III   : Adam Malik

4.       Alat Pelengkap

Negara Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ibaratnya sebuah rumah tangga yang baru tentu saja alat-alat kelengkapannya belum terpenuhi. Oleh karena itu, sehari setelah proklamasi kemerdekaan, para pemimpin bangsa mulai menyusun tatanan ketatanegaraan.
Dalam rangka pembentukan negara dan pemerintah Republik Indonesia maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melekukan beberapa kali sidang.

1.       Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
a.       Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)
b.      Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama

2.       Sidang Kedua PPKI (19 Agustus 1945)
a.       Pembagian wilayah menjadi 8 provinsi
b.      Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat dan Daerah
c.       Pembentukan Kementrian

3.       Sidang ketigaPPKI (22 Agustus 1945)
a.       Pembentukan Komite Nasional
b.      Pembentukan Partai Nasional Indonesia
c.       Pembentukan Badan Keamanan Rakyat

5.       Dukungan

NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang sudah terbentuk ternyata mendapat dukungan dari berbagai daerah yang luar biasa. Rakyat menyambut dengan penuh kegembiraan dan semangat untuk mempertahankannya. Dukungan itu muncul antara lain dari:

1.       Pernyataan Dukungan Sri Sultan Hamengkubuwono IX
2.       Rapat Raksaksa di Lapangan Ikada
3.       Tidakan Heroik di Berbagai Kota Di Indonesia (Seperti di Yogyakarta,Semarang,Surabaya,dll)

6.       Pemerintah daerah
Bentuk pemerintahan daerah di Indonesia dibagi dalam daerah profinsi dan setiap daerah profinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil.  Di daerah-daerah yang bersifat otonom atau daerah administrasi, semua menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang dan akan diadakan badan perwakilan daerah.
Berbagai kegiatan yang dilakukan di daerah antara lain:
a.       Pada awal September 1945, pemerintah Republik Indonesia  provinsi Sulawesi terbentuk. Dr. G.S.S.J. Ratulangi dilantik sebagai Gubernur Sulawesi dan muli menjalankan roda pemerintahan.
b.      Di Medan, pada tanggal 30 September 1945 para pemuda dipimpin oleh Sugondo Kartoprojo membentuk barisan pemuda Indonesia. Gubernur Sumatra, Teuku Mohamad Hassan juga segera membentuk pemerintah daerah di wilayah Sumatra.
c.       Di Banjarmasin, pada tanggal 10 Oktober 1945 rakyat melakukan rapat umum untuk meresmikan berdirinya pemerintah Republic Indonesia daerah Kalimantan Timur. Pada tanggal 1 Januari 1946 dipangkalan Bun, Sampit, dan Kota Waringin diresmikan berdirinya Pemerintah Republic Indonesia dan Tentara Republik Indonesia.

Sesuai dengan keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bahwa tugas  Presiden dibantu oleh Komite Nasional, maka di daerah-daerah tugas Gubenur (Kepala Daerah) juga dibantu Komite  Nasional Di Daerah. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Daerah yang ada di tiap-tiap provinsi merupakan lembaga yang akan berfungsi sebagai dewan perwakilan rakyat daerah sebelum diadakan pemilihan umum. Dengan terbentuknya pemerintah di daerah yang dibantu oleh komite nasional di daerah  diharapkan roda pemerintahan dapat berjalan, baik di tingkat pusat maupun di daerah.